Sabtu, 08 Juni 2013

RPP SepakBola

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah        : SMA N 3 Singkawang
Mata Pelajran         : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas                     : VIII


A.STANDAR KOMPETENSI :
Mempraktikkan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga,dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

B.KOMPETENSI DASAR :
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar, serta nilai kerja sama, kejujuran, mengharagai semangat dan percaya diri.

C.Alokasi Waktu Materi

No.
Materi
Waktu
1
Teknik passing dengan kaki dalam
10 menit
2
Teknik dribbling
10 menit
3
Bermain sepakbola dengan dimodifikasi
10    menit


D. Karakter siswa yang diharapkan :
v  Disiplin ( Discipline ),
v  Rasa hormat dan perhatian ( respect )
v  Tekun ( diligence )  dan  Tanggung jawab ( responsibility )

E. Tujuan Pembelajaran
v  Siswa dapat melakukan passing, dengan benar.
v  Siswa dapat melakukan dribbling , dengan benar.






F. Materi Pembelajaran :
·         melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing menggunakan kaki bagian dalam.
·         Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar dribbling dalam sepakbola.
·         Bermain sepakbola yang sudah dimodifikasi.

G. Metode Pembelajaran

No.
Materi
Metode
1
Melakukan passing dengan kaki dalam
Demonstrasi dan penugasan
2
Melakukan dribbling
Demonstrasi dan penugasan
3
Bermain sepakbola dengan dimodifikasi
      Latihan dan penugasan

H. Langkah- Langkah         
PENDAHULUAN                                                                                                          = GURU
1.      Siswa di bariskan menjadi 4 saf,                                                                                 = SISWA
2.      mengisi absen kelas, berdo’a bersama,                                                                       
3.      pemberian motivasi




                                                                                                               
I. kegiatan Inti
v  Eksplorasi 
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
·         Menjelaskan peraturan main,
·         Mematuhi peraturan permainan dan kerjasama regu serta menjungjung tinggi sportifitas,
·         melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
v  Elaborasi 
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
·         melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dengan menggunakan kaki bagian dalam.
·         melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar dribbling.
·         bermain sepakbola dengan baik menggunakan perturan yang di modifikasi.

v  Konfirmasi 
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
·         Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa,
·         Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan .

v  Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
·         Siswa di kumpulkan  untuk melakukan pendinginan setelah itu mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yangtelah dilakukan/ diajarkan,
·         Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik dalam permainan sepakbola (passing dan dribbling).
·         absen
·         berdo’a.































Makalah Karate


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. makalah ini dibuat sebagai Media untuk menambah wawasan pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran.
            Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami kesulitan dalam melakukan perkuliahan mata kuliah karate . Oleh karena itu, saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan karate.
            Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, demi penempurnaan makalah ini saya mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak.
            Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dan mengarahkan saya, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
            Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Pontianak, 31 mei 2013
                                                                                                      
Penulis








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................................1
1.2. MASALAH.........................................................................................................................1
1.3. TUJUAN.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KARATE..................................................................................................3
2.2. LATIHAN DASAR KARATE...........................................................................................4
2.3. TEKNIK KARATE............................................................................................................4
2.4. PERTANDINGAN KARATE............................................................................................7

BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN....................................................................................................................9






BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).

1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang beberapa pokok pembahasan yang mengenai permainan voli, penulis juga akan membahas beberapa pembahasan yang mengenai masalah dalam permainan bola voli. Pembahasan yang akan di paparkan oleh penulis yaitu :
1.      Pengertian Karate ?
2.      Teknik Karate ?
3.      Pertandingan Karate ?


1.3. Tujuan
      Makalah ini bertujuan
1.      Menjelaskan pengertian karate.
2.      Menjelaskan teknik karate.
3.      Menjelaskan cara pertandingan karate.


























BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karate
Karate ( ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
a.       Shotokan
b.      Goju-Ryu
c.       Shito-Ryu
d.      Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF. Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF". Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".



2.2. Latihan Dasar Karate
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
a.       Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis.
b.      Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
c.       Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.

2.3. Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

a.      Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan Kihon terdiri dari:

Kuda-kuda (dachi) : adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena Kuda-kuda merupakan tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam kuda-kuda yang di pelajari dalam Karate.
  • Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka selebar bahu )
  • Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan
  • Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
  • Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Hangetsu )
  • Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah tatapi kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu )
  • Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang ( dalam Kata Unsu )
  • Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
  • Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Sochin )
Pukulan (Zuki) adalah gerakan yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena pukulan sangat kita perlukan untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut ini macam-macam pukulan ( Zuki ) dalam Karate.
  • Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu hati
  • Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
  • Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi kaki tidak melangkah
  • Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi kaki tidak melangkah
  • Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Soto-Ude-Uke
  • Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
  • Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian dalam dan bentuknya seperti Agi-Uke
  • Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan Kuda-kudaHachiji-Dachi
  • Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata Tekki Shodan
  • Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Uchi-Ude-Uke
  • Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan ganda dengan kedua tangan
  • Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan
  • Tetsui-Uchi : Tangan palu
  • Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
  • Haishu-Uchi : Tangan pedang
  • Haito-Uchi : Tangan pedang
  • Empi : Sikutan
  • Shuto-Uchi : Tangan pedang
  • Tate-Shuto : Tangan pedang

Tendangan (Geri): Dalam menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam Karate bisa juga dengan mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya Geri digunakan pada pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah macam-macam Geri dalam Karate.
  • Mae-Geri: Tendangan ke arah Perut atau Kepala dengan arah ke depan
  • Mawashi-Geri: Tendangan dengan Kaki bagian atas
  • Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di sodok )
  • Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di snap )
  • Usiro-Geri: Tendangan ke belakang
Tangkisan (Uke):Tidak seperti tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan kita haruslah menyamping atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini dimaksudkan agar apabila pukulan atau tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita. Berikut ini adalah istilah tangkisan dalam karate :
  • Gedan Barai : Tangkisan bawah atau tangkisan Mae-Geri.
  • Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari belakang telinga.
  • Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari bawah ketiak.
  • Agi-Uke : Tangkisan atas
  • Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang
  • Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua tangan disilang
Morote-Uke : Tangkisan yang bentuknya seperti Morote-Zuki

b.      Kata
Kata (:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.

c.       Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding. Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding. Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.

2.4. Pertandingan Karate
Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :
a.       Kumite (perkelahian) putera dan puteri
b.      Kata (jurus) putera dan puteri

a.      Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.


b.      Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan. Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan. Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
·         Shotokan : Kankudai dan Jion.
·         Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
·         Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
·         Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.






BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
            Karate ( ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

























DAFTAR PUSTAKA