KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. makalah ini dibuat sebagai Media
untuk menambah wawasan pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan perkuliahan mata kuliah karate . Oleh karena itu,
saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
yang dimaksud dengan karate.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, demi penempurnaan makalah ini
saya mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
dan mengarahkan saya, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Pontianak,
31 mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
.......................................................................................................1
1.2. MASALAH.........................................................................................................................1
1.3. TUJUAN.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KARATE..................................................................................................3
2.2. LATIHAN DASAR KARATE...........................................................................................4
2.3. TEKNIK KARATE............................................................................................................4
2.4.
PERTANDINGAN
KARATE............................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN....................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa
oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli
ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963
beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto
Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka
inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia,
dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga
Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex
Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton
Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di
tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang
yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna
bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki
(Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama
(Kyokushinkai-1967).
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan
menjelaskan tentang beberapa pokok pembahasan yang mengenai permainan voli,
penulis juga akan membahas beberapa pembahasan yang mengenai masalah dalam
permainan bola voli. Pembahasan yang akan di paparkan oleh penulis yaitu :
1.
Pengertian
Karate ?
2. Teknik Karate ?
3. Pertandingan
Karate ?
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan
1.
Menjelaskan pengertian karate.
2.
Menjelaskan teknik karate.
3.
Menjelaskan cara pertandingan karate.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karate
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal
dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni
bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan
China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang
tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa
(Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar
lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua
kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang
kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji
bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation
(JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate
yang utama yaitu:
a.
Shotokan
b.
Goju-Ryu
c.
Shito-Ryu
d.
Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai
gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF. Namun
gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja.
Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar
luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang
termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF". Di negara
Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF.
Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal
dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International
Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi
dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat
"tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau
Daidojuku yang "kontak langsung".
2.2. Latihan Dasar Karate
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
a.
Kihon, yaitu
latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan
menangkis.
b.
Kata, yaitu
latihan jurus atau bunga karate.
c.
Kumite, yaitu latihan
tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat
dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional
lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga
lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.
2.3. Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga
bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan).
Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat
(bo) dan ruyung (nunchaku).
a.
Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon) secara harfiah berarti dasar atau fondasi.
Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan
Kumite. Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk
putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa
dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik
dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan
Kihon terdiri dari:
Kuda-kuda (dachi) :
adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena Kuda-kuda merupakan
tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam kuda-kuda yang di
pelajari dalam Karate.
- Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka
selebar bahu )
- Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan
- Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
- Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah (
dalam Kata Hangetsu )
- Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
tatapi kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu )
- Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
( dalam Kata Unsu )
- Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
- Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah (
dalam Kata Sochin )
Pukulan (Zuki) adalah gerakan yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda,
karena pukulan sangat kita perlukan untuk menyerang lawan selain Geri atau
tendangan. Berikut ini macam-macam pukulan ( Zuki ) dalam Karate.
- Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu
hati
- Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
- Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi
kaki tidak melangkah
- Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi
kaki tidak melangkah
- Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti
Soto-Ude-Uke
- Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
- Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian
dalam dan bentuknya seperti Agi-Uke
- Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan
Kuda-kudaHachiji-Dachi
- Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata
Tekki Shodan
- Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti
Uchi-Ude-Uke
- Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan
ganda dengan kedua tangan
- Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan
- Tetsui-Uchi : Tangan palu
- Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
- Haishu-Uchi : Tangan pedang
- Haito-Uchi : Tangan pedang
- Empi : Sikutan
- Shuto-Uchi : Tangan pedang
- Tate-Shuto : Tangan pedang
Tendangan (Geri): Dalam menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam
Karate bisa juga dengan mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk
yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya
Geri digunakan pada pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut
ini adalah macam-macam Geri dalam Karate.
- Mae-Geri: Tendangan ke arah Perut
atau Kepala dengan arah ke depan
- Mawashi-Geri: Tendangan dengan Kaki
bagian atas
- Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan Kaki
bagian samping ( di sodok )
- Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan Kaki
bagian samping ( di snap )
- Usiro-Geri: Tendangan ke belakang
Tangkisan (Uke):Tidak seperti tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi
badan kita haruslah menyamping atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini
dimaksudkan agar apabila pukulan atau tendangan luput dari tangkisan kita tidak
mengenai badan kita. Berikut ini adalah istilah tangkisan dalam karate :
- Gedan Barai : Tangkisan bawah atau
tangkisan Mae-Geri.
- Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang
datangnya dari belakang telinga.
- Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang
datangnya dari bawah ketiak.
- Agi-Uke : Tangkisan atas
- Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang
- Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua
tangan disilang
Morote-Uke : Tangkisan yang bentuknya seperti Morote-Zuki
b.
Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam
karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga
mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme
gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai.
Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak
dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran
Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya
Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
c.
Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan".
Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih).
Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula
(sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi
mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk
kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite
Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite
hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam).
Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai
kawan bertanding. Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin,
praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip.
Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat
tenaganya ke arah lawan bertanding. Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu,
yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi
menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya
teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite
atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus
Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
2.4. Pertandingan Karate
Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :
a.
Kumite (perkelahian) putera dan puteri
b.
Kata (jurus) putera dan puteri
a.
Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan
dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa
pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang
dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet
yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak
(2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam
pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak
perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka
yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
b.
Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan
adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai
dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan. Para peserta
harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak
selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan. Pertandingan dibagi menjadi
dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang.
Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi
dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan
lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang
diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4
Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian
sebagai berikut:
·
Shotokan :
Kankudai dan Jion.
·
Wado-ryu :
Seishan dan Chinto.
·
Goju-ryu :
Saifa dan Seipai.
·
Shito-ryu:
Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar
tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka
harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal
dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni
bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan
China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang
tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa
(Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar
lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua
kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang
kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji
bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
DAFTAR
PUSTAKA